Cemilan Keripik Kelatak
Halo para blogger... 
Pada kesempatan sebelumnya saya sempat bercerita sedikit tentang keadaan di kampung saya. Dan ada satu permainan yang memanfaatkan biji karet atau kelatak. Nah tahu kah kalian, bahwa biji karet ternyata bisa dimanfaatkan menjadi sejenis camilan yaitu keripik. Keripik kelatak ini, sudah ada sejak jaman kakek saya, mereka lah yang mewarisi cara pembuatan camilan keripik dari buah biji karet. Penasarankan cara buatnya? 

Tahap pertama, kita harus mengumpulkan biji kelatak yang berserakan di sekitar pohon karet, cari yang kondisi cangkangnya masih segar dan bagus, tidak pecah, berwarna mengkilap dan tidak kehitaman. 

Tahap kedua, biji kelatak yang telah kita kumpulkan dikeluarkan dari cangkangnya yang keras, dengan cara dipukul dengan palu, batu atau apa saja benda yang keras. 

Nah, setelah didapatkan biji kelatak yang sudah terpisah dari cangkangnya, masuk ke proses yang paling penting, kenapa dibilang penting? Karena proses ini merupakan proses untuk memisahkan kandungan racun yang terkandung di dalam biji karet. Emangnya biji karet mengandung racun? Bener, kalo kita salah dalam mengolah bisa membuat kepala pusing kalau dosisnya dalam jumlah kecil, tapi kalau dalam jumlah besar bisa gaswat. Nah, biji karet yang telah dicuci harus direndam dengan air bersih yang dicampur dengan sedikit garam selama 2 hari, dan setiap 3 jam, air rendaman harus diganti. 

Setelah proses perendaman selesai tahap selanjutnya, biji karet tersebut diiris tipis tipis, ya seperti irisan keripik pada umumnya, dan jangan lupa, bersihkan dari cikal bakal buahnya, bila masih ada di biji. 

Biji yang telah diiris tipis kemudian dicampur dengan sedikit garam, dan siap untuk digoreng. Gorenglah dengan minyak yang cukup panas, sehingga proses penggorengannya tidak memakan waktu lama.

Biji yang telah digoreng siap dihidangkan sebagai cemilan. Tapi saran saya, walaupun bijinya sudah terbebas dari racun, jangan berlebihan dalam mengkonsumsinya ya. Karena ya kalau berlebihan masih juga terasa pusing sih. Emang yang berlebihan selalu gak baik, maka makanlah secukupnya. Hehe...

Selamat mencoba

https://video.quipper.com/id/blog/quipper-campus/pulau-sumatera/universitas-lampung/mahasiswi-universitas-lampung-ini-ciptakan-kerupuk-biji-karet-yang-jadi-produk-khas-mesuji
http://www.permainan-tradisional.com/2015/02/permainan-adu-buah-getah-karet-cilong.html

Komentar

  1. Cemilan tradisional murah meriah, tapi jangan berlebihan, nanti bisa gliyeng

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini